Apa kalian pernah mengalami uang “tertelan” saat setor tunai di ATM tapi saldo tidak bertambah? Jika demikian, pasti kalian akan galau. Sama dengan saya saat mengalami kejadian tersebut.
Nah, berikut saya ceritakan pengalaman pribadi yang saya alami. Orang bilang pengalaman adalah guru terbaik. Dari ini saya harap kalian gak akan mengalami hal yang sama.
Okeh cus ke cerita dan baca sampai akhir hingga kalian menemukan solusinya. Kronologi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Sebagai catatan, untuk nama bank tidak akan saya tulis. Sepertinya hal ini berlaku untuk semua jenis perbankan yang memiliki ATM Setor Tarik Tunai.
Saya hendak menabung dengan melakukan setoran tunai di ATM yang ada di lokasi terdekat tempat saya tinggal.
Oiya, Rekening saya ada di bank Syariah. Namun, tetap bisa melakukan setor tunai atau menabung di bank konvensional. Kejadian ini sudah hampir setahun yang lalu. Namun, sampai detik masih bisa kok menabung di konvensional hehe.
Lanjut yes. ATM yang bisa dilakukan untuk setor tarik tunai disebut Cash Recycling Machine (CRM). Istilah ini perlu kalian tahu karena nomor ATM CRM ini yang penting.
Seperti proses biasanya saat setor tunai, tentu ada masukin PIN, masukin uang, hingga mesin ATM akan menghitung jumlahnya dan keluarlah struk setoran tunai.
Oiya, pastikan juga kalian ingat berapa jumlah uang yang disetor dan satuan angka lembarannya. Ini penting.
Misal kalian setor satu juta rupiah dengan rincian tujuh lembar 100 ribuan dan 6 lembar 50 ribuan. Kalian harus inget semuat satuan lembar tersebut. Ini nanti yang akan ditanyakan oleh petugas bank yang mengecek masalah yang kalian alami.
Lanjut. Uang saya sudah masuk ke mesin ATM, namun sepertinya proses perhitungan gagal. Mesin ATM untuk setor gak mau terbuka sama sekali. Berulang kali saya coba untuk klik menu Setor Tunai tetap saja gak mau terbuka mesinnya. Nah, sampai di sini kalian jangan pergi dan jangan tinggalkan ATM tersebut.
Jika seperti itu, artinya uang kalian belum masuk ke ATM. Yang harus kalian lakukan ada lakukan Tarik Tunai dulu dengan nominal sembarang. Saya melakukan tarik tunai 50 ribu saat itu.
Dalam proses tarik tunai 50 ribu tersebut, ternyata proses setor uang yang tadi macet bisa masuk. Yang keluar adalah uang 50 ribu saja karena saya tarik tunai 50 ribu. Namun, apa yang terjadi dengan setor tunai saya? Apakah struk setoran keluar?
Jawabannya adalah TIDAK. Saya pun mengecek saldo lewat m-banking. Saldo tidak bertambah. Panik lah saya di sini karena uang yang saya setor cukup lumayan jumlahnya dengan lembaran 100 ribuan semua.
Selanjutnya saya coba tarik tunai lagi beberapa lembar untuk memastikan uang setoran saya benar-benar tertelan oleh mesin ATM tersebut. Saat panik, kebetulan bank konvensional di dekat ATM buka dan saya masuk untuk komplain. Alhasil percuma karena rekening saya Syariah.
Di bank konvensional, kalian tidak bisa mengurus masalah ini jika rekening yang kalian miliki adalah Syariah. Begitu pula sebaliknya. Setelah itu, go home. Aku pulaaaaaang…. (nyanyi ala Sheila on 7).
Selanjutnya saya ngontak pihak perbankan dengan nomor yang tertera di buku rekening. Di sinilah nomor call center akhirnya terpakai. Sayangnya, ini gak bebas pula gaes. Jadi, siapkan pulsa kalian jika harus call center karena proses ini gak sebentar.
Kenapa saya milih langsung call center dan rela mengeluarkan banyak pulsa? Alasannya cuma satu: gak ada cabang untuk bank Syariah di tempat saya yang khusus rekening yang saya miliki. Lokasi cabang terdekat hanya di Kudus atau Semarang. Sama-sama hampir 2 jam perjalanan.
Jika kalian ada cabang bank yang sesuai, sebaiknya langsung saja mengajukan aduan ke cabang tersebut daripada habis pula untuk call center.
Kalian harus memilih untuk mengajukan pengaduan salah satu yakni ke cabang terdekat atau call center. Kenapa? Karena jika kalian sudah mengajukan aduan lewat call center kemudian kalian mendatangi lagi kantor cabang, aduan kalian tidak akan diterima karena dianggap akan ada dobel aduan yang sama.
Itu yang saya alami saat saya harus bersabar dengan proses menunggu hasil dari call center yang lama, hingga akhirnya datanglah rasa frustasi dan kepaksa saya datangi kantor cabang di Kudus. Saya pun pulang dengan tangan kosong dengan alasan akan ada dobel ajuan pengaduan yang sama.
Saya minta pihak kantor cabang untuk menanyakan progress pengecekan aduan saya sampai mana pun jawabannya hanya sama: ditunggu saja Pak sampai jatah waktu maksimal.
Oiya, Call center atau kantor cabang yang kalian datangi akan menanyakan nomor rekening, nomor telpon aktif, nomor ATM CRM, lokasi ATM CRM. Catat hal ini dengan teliti terutama nomor ATM CRM dan lokasinya. Setelah pengaduan diajukan, kalian akan menerima nomro pengaduan. Catat juga nomor ini dengan teliti untuk menanyakan progress saat kalian menghubungi Call Center atau kantor cabang.

Saya jengkel, mangkel, kenapa susah sekali birokrasi perbankan di negeri ini. Oiya, jatah waktu maksimal untuk hasil pengaduan adalah sekitar 2 minggu (saya lupa tepatnya 14 hari atau 16 hari). Dan itu terhitung sejak pengaduan masuk dan proses 2 minggu itu adalah dihitung jam kerja. Jadi, hari libur termasuk tanggal merah dan Sabtu Minggu tidak terhitung ya.
Gimana gak jengkel kan? Selama itu pihak perbankan memproses. Saya pun cuma bisa menunggu dan lagi-lagi menghabiskan pulsa untuk call center.
Waktu demi waktu berjalan. Jatah 2 minggu udah selesai. Saya pun menghubungi call center lagi. Hasilnya pun masih diminta menunggu. Bagaimana perasaan kalian jika ada di posisi ini? Udah menunggu 2 minggu sesuai jatah yang diberikan tapi tetap saja hasilnya nihil. Apalagi uang sangat dibutuhkan.
Ikhtiar, tetap berusaha, sertai dengan kesabaran adalah jalan terbaik
Itu yang saya lakukan. Saya redamkan amarah di saat budget untuk beli pulsa sudah tipis. Alhamdulillah, saya keinget ada sosmed yang dapat membantu siapapun di era mileniah ini. Bank Syariah saya juga memiliki sosmed yang aktif.
Saya pun melakukan kontak via akun Twitter karena pulsa sekarang tipis dan hanya tersisa kuota internet. Saya push terus untuk bertanya progress di Twitter dengan pihak perbankan.
Alhasil alhamdulillah walaupun molor sekitar 4 hari, akhirnya setoran saya masuk ke rekening setelah saya cek lewat m-banking.
Jika prosesnya belum selesai, kalian hanya akan mendapat jawaban yang sama yakni “mohon ditunggu Pak”. Demikian terus pokoknya. Kalian juga harus nanya terus progressnya karena itu hak kalian. Itu uang kalian, jangan sampai hilang.
Jika kalian tidak lagi nanya progress, perbankan mungkin akan menganggap masalah selesai dan nasib uang kalian juga selesai.
Nah, sampai di sini saya rasa cukup ya karena solusi sudah saya paparkan. Jika kalian mengalami hal yang sama, silahkan tinggalkan jejak barangkali saya bisa membantu.
Semangat !!! 🙂
Boleh minta kontak sosmed yg bs membantu itu kak?
Untuk twitter resmi dari perbankan yang saya alami di kejadian ini, bisa di @BNICustomerCare kak. Semoga membantu ya
Kak kira” kalo lewat Instagramnya bisa ga ya?
Bisa sepertinya, Kak. Hanya saja tetap pastikan akun resmi dengan tanda centang biru, ya. Untuk IG BNI dengana centanag biru ada di https://www.instagram.com/bni46/. Kemungkinan kalau IG akan di DM responnya. Semoga berhasil
Kak gimana kalo untuk mandiri kak uang akku baru aja ketelan kak boleh minta informasi nya kemana aku harus menghubungi kak terima kasih
Bisa ke akun Twitter resmi Mandiri dengan centang biru bisa cek link ini, Kak: https://twitter.com/bankmandiri
Yang perlu hati-hati saat ngetwit ke akun Bank Mandiri, akan banyak sekali akun spam alias akun palsu yang nyusul nge-reply. Pokoknya pastikan ada centang biru di akunnya karena itu yang official. Langsung DM (chat) aja biar gak kena reply akun palsu yang lain, jangan mention lewat cuitan.
Kak gimana solusinya kalo di bank bri
Kiranya hampir sama, Kak. Bisa ikuti langkah yang saya jelaskan ini termasuk untuk foto mesin ATM lengkap dengan nomor mesinnya ya. Untuk twitter BRI bertanda biru bisa di @BANKBRI_ID https://twitter.com/bankbri_id
Semoga berhasil, Kak 🙂
Kalo BCA kak
Twitter resmi BCA di sini kak https://twitter.com/BankBCA
Semoga membantu ya 😀