Sesi pertemuan yang diadakan pada Jumat, 11 November 2016 oleh Komunitas Literasi dan Blogger Demak (KLDBD) ini mendatangkan Mbak Tri Sumartyarini (selanjutnya dipanggil Mbak Tri) yang membahas tentang bagaimana beropini dalam media massa.

KLDBD: Latihan Beropini
Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam mulai pukul 2 siang sampai 4 sore ini sangat membawa semangat baru bagi yang hadir saat itu termasuk saya pibadi. Saat saya sampai, Mbak Tri dan beberapa peserta lain sudah hadir di tempat. Pffft…rada telat dari perhitungan karena saat itu jalan menuju Perpusda Demak ditutup karena ada perbaikan sehingga saya bingung untuk memarkirkan motor. Harusnya bisa sampai tepat waktu karena di Perpusda Demak sudah ada parkir motornya juga.
Walaupun sedikit telat, untungnya acara belum dimulai sambil menunggu peserta lain. Setengah jam kemudian, Mbak Tri memulai acara dengan menunjukkan beberapa opini yang sudah ia buat dan tebrit di media massa seperti Tribun, Kompas, dan Suara Merdeka. Tak menyangka memang, potensi generasi Demak sangat luar biasa dan harus ada wadah atau wahana bagi para generasi untuk menampakkan diri. KLDBD adalah salah satu cara yang digagas oleh Mbak Dian Nafi dan teman-teman di Demak.
Mbak Dian Nafi sendiri adalah penulis novel dan buku yang sudah entah berapa novel/buku yang ia tulis dan terbitkan. Bahkan dari beberapa foto Instagram-nya, beliau juga pernah bersama Seno Gumira Ajidarma (SGA) dan N.H. Dini yang namanya kondang saat guru bahasa Indonesia saya sering menyebut karya-karyanya. Keberuntungan tersendiri sepertinya bagi saya untuk bisa berkumpul dengan para penulis yang semangat ini.
O, iya…tak ketinggalan pula sesi perkenalan karena Mbak Tri dan kami (para peserta termasuk saya) baru pertama kali bertatap muka di lantai 2 Perpusda Demak ini. Setelah perkenalan, Mbak Tri memberikan materi inti tentang cara menulis opini dan apa manfaatnya. Selain mengeluarkan unek-unek, menulis opini di media massa juga memberikan kebanggaan tersendiri berupa foto yang terpajang dalam bentuk koran dan ada honor yang cukup lumayan lho 😀
Dari foto di atas, saya yang memakai baju putih sebelah kiri, kalian akan melihat gadis kecil yang masih Madrasah Aliyah juga ikut bergabung dalam kelas menulis ini. Yup, dia adalah pendekar di saat teman-teman yang lain belum berani ikut masuk kelas yang kebanyakan diikuti oleh para mantan mahasiswa yang sudah tua ini hehe.
Bahasan selanjutnya adalah tentang Full Day School yang digagas oleh Menteri Pendidikan kita yang baru, Bapak Muhadjir Effendy yang dilantik sejak 27 Juli 2016 lalu. Gadis yag masih Madrasah Aliyah tersebut awalnya enggan memberikan pendapatnya, tetapi akhirnya ia pun berbicara. Arah pembicaraan gadis itu mengacu para pendidikan di Indonesia dan Amerika. Untuk gadis sekecil ini, kekritisan dia sangat mewah sekali dijumpai. Sepulang dari kelas ini akhirnya saya menulis PM di BBM saya seperti berikut.
Budiman Sudjatmiko dalam bukunya benar. Anak-anak revolusi telah lahir.
Ekspresi itulah yang terbesit sekilas dalam pikiran saya terhadap gadis tersebut. Kelas menulis diakhiri dengan sesi foto dokumentasi di atas yang diambil sendiri oleh Mbak Tri, so beliau gak kelihatan ya gemuknya haha cheers. Semoga tetap semangat, kawan KLDBD. I wanna be a writer with this class.









