Jangan Takut Pindah ke Bank Syariah

Bagikan:

Menabung adalah salah satu cara yang sangat sering dilakukan sebagian besar orang sebagai upaya agar kebutuhan lainnya dapat tercapai. Kebutuhan tersebut juga termasuk kebutuhan mendadak yang tak dapat dikira-kira datangnya. Nah, di zaman yang serba modern saat ini, menabung di bank adalah alternatif paling aman daripada menabung di rumah. Memilih bank tentunya menjadi prioritas pertama dan utama sebelum seseorang hendak menempatkan uangnya. Di negara kita sendiri, Indonesia, terdapat banyak sekali bank yang memiliki visi misi masing-masing. Dari maraknya bank-bank yang beredar, pada dasarnya sekarang dibagi menjadi dua yakni bank konvensional dan bank syariah.

Alasan mengapa memilih menabung di bank daripada menabung sendiri di rumah juga bermacam-macam mulai dari keamanan uang, penggunaan, dan sebagainya. Jika ditinjau dari segi keamanan, pastinya menabung di bank akan lebih aman karena selain tidak ada tikus-tikus yang menggerogoti uang layaknya tikus di rumah, uang juga pasti aman dari maling. Entah itu maling yang kelihatan ataupun tidak kelihatan haha. Jika ditinjau dari segi penggunaan, uang yang telah tersimpan di bank dapat diambil kapan saja bahkan saat mendesak sekalipun apalagi dengan tersedianya ATM di berbagai tempat. Tidak perlu repot apalagi jika harus gembol uang jutaan rupiah, gak nyaman banget lah hidup dengan uang banyak seperti itu kan?

Bank Syariah
Buku Tabungan dan iBanking Bank Konvensional
Buku Tabungan dan iBanking Bank Konvensional

Kampus saya kebetulan bekerja sama dengan bank yang gambar logonya bisa kalian lihat seperti gambar di atas hehe. So, semua mahasiswa baru diberikan buku tabungan dan ATM dengan jenis tabungan mahasiswa. Fiturnya pun simpel, tak ada potongan biaya juga. Namun, belum bisa transaksi internet banking, sms banking, dan sebagainya. Terbatas lah pokoknya. Nah…karena ingin merasakan transaksi tanpa batas, sebelum lulus kuliah saya iseng mencoba untuk merasakan fitur tabungan yang lebih daripada tabungan mahasiswa. Okelah, saya pun upgrade ke taplus. Hampir setahun saya mencicipi pahit manisnya menggunakan taplus di bank konvensional yang bekerjasama dengan kampus saya tersebut.

Bagi kalian yang sudah merasakan bank konvensional, tentu sudah merasakan hal yang seperti saya rasakan pastinya. Saya tidak akan bercerita tentang pahitnya ya, tapi tentunya manisnya dengan bank konvensional biasanya bekerjasama dengan pihak yang lebih luas termasuk toko buku besar. Dulu, pernah ada diskon up to 30% di Gramedia jika berbelanja dengan tabungan bank di gambar tabungan tersebut.

Alasan Memilih Bank Syariah

Alasan memilih beralih ke bank syariah pada awalnya saya hanya ingin merasakan potongan administrasi yang tidak terlalu besar hehe. Namun, akhirnya betah deh lama-lama di syariah. Dengan jenis bank yang sama (hanya ada tulisan “syariah” di belakangnya), fitur yang diberikan pun berbeda. Jenis tabungannya pun menjadi iB Hasanah dan untungnya bank yang saya pakai ini memperbolehkan nasabahnya menabung melalui di bank konvensional. Bank syariah yang satu ini di daerah saya gak ada cah.

Okelah, saya sebut merk untuk banknya. Bank konvensional dan bank syariah yang saya pakai adalah BNI dan BNI Syariah. Karena sudah terbiasa memakai BNI konvensional dengan semua aktivasi transaksinya, saya pun tidak kaget di BNI Syariah. Internet banking yang digunakan pun memiliki alamat web yang sama. Hanya saja, jika kalian ingin mengaktivasi baik itu internet banking, sms banking, ataupun kendala yang mengharuskan kalian ketemu mbak-mbak cantik CS, kalian harus tetap ke bank syariahnya. Tidak semua bank konvensional memiliki kunci untuk mengatasi permasalahan bank syariah.

So, intinya adalah jangan ragu jika kalian ingin pindah ke bank syariah ya. Tinggalkan jejak jika kalian ingin bertanya lebih lanjut dengan memberikan komentar di bawah 😀

Bagikan:
0 0 votes
Rating Artikel
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar